Kamis, 30 April 2015

Karfest FIB Undip 2015

Surat-surat Kartini


Bersama engkau lahir
Cahaya-cahaya hadir
Entah beruntung atau takdir
Nyata, bukan hanya pikir

Dari pendidikan barat
Bahasa pun kau dapat
Guna menulis surat-surat
Aturan Jawa digugat

Wanita Jawa rendah
Tak mampu derajat bertambah
Segera usaha kau mengubah
Terbangunlah satu sekolah

Terimakasih telah berdiri
Perjuangkan emansipasi
Menghapus segala duka
Semua bisa berkarya

Habis gelap terbitlah terang
Tak ada buram dan remang
Wanita kini bisa berjuang
Tanpa satu pun penghalang

Semua menyebut namamu
Hari ini, dua puluh satu
Pada bulan ke empat
Berpestalah seluruh rakyat

Satu lagu tercipta
Dinyanyikan jutaan manusia
Serukan harum namamu
Dipanggil jadi Ibu

Terimakasih telah berdiri, Kartini
Perjuangkan emansipasi
Menghapus segala duka
Semua bisa berkarya

Jasadmu tak ada lagi
Namamu masih di sini
Lalu jadi abadi
Pahlawan seluruh negeri

(Aryudananta Adhi Shasena)
Sastra Jepang 2014

Kartini Festival FIB Undip
Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.

Minggu, 26 April 2015

Sebelum Datang

Pernah dalam hari
Marah tanpa arti
Sebabnya tak mengerti

Pertama ini merasa
Mengapa tak acuh saja
Selesaikah kita?

Pacu bimbang hati
Menerka belum berhenti
Sempat salahkan diri

Percakapan jadi kering
Manuskrip bergeming
Seketika kerutkan kening

Patah semua hastrat
Minim tawa mencuat
Senyum jadi lambat

Pikir segala cara
Membuat bak semula
Sampai retak kepala

Pastikah berhenti?
Mempersiapkan diri
Segera hendak pergi

Penantian pun berujung
Mengatakan langsung
Sakitmu masih membumbung

Paham kini semua hal
Mengapa kau jadi bengal
Sudah tak menyangkal

Pentingnya jangan sambat,
Memang kau wanita kuat
Sembuhlah cepat

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Rabu, 15 April 2015

Batu atau Kayu

Saat engkau minta
Pahatan seekor kuda
Aku langsung bekerja
Tak ingat tabuh dan surya

Segera menarik
Mencari batu terbaik
Meski berat di massa
Untuk kau saja

Semua terselesaikan
Akan ku persembahkan
Kau tolak pahatanku
Kau minta dari kayu

Maaf dengan kita
Boleh kau balik saja
Pada sang pemberi bunga
Yang membawa kencana

Lupakan saja
Tentang langkah bersama
Bisa ku sendiri berpeluh
Walau dalam sepi sungguh

Tak usah ungkit
Tentang jalan ke bukit
Cukup aku di sini
Dipapar sunyi

Maaf dengan kita
Boleh kau balik saja
Pada sang pemberi bunga
Yang membawa kencana

Ampun, membuatmu lelah
Terlalu sering melangkah
Minta selalu temani
Saat darah terbagi

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.


Sabtu, 11 April 2015

Sira Meneng Sun Mubeng

Sun gegurit
Nyawang petenge langit
Ijo godhong ning wit
Meneng kaya mayit

Mbayangke esem
Pasuryan kang kalem
Rikma-rikma ketutup
Ketingal eyub

Ngayalke akeh
Ora biso ketemu meneh
Dekik-dekik sumeh
Ati menggeh-menggeh

Layangku wes teka?
Rak ko waca?
Nggawe manah kasiksa
Abang ireng ing rupa

Slira adoh ing soca.
Mbuh tabuh kepira
Ora bisa ngira
Apa wes nedha

Sun gegurit
Mung bisa nganggit
Tapi awakmu ngilang
Jenengku dibuwang

Apa layangku wes teka?
Ndang yo diwaca
Aja nggawe manah kasiksa
Abang ireng ing rupa

Tulung dikanda
Ambane dada ngerasa
Aja tinggal meneng
Nggawe pikir mubeng

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Senin, 06 April 2015

Gerhana Tak Selamanya

Sendiri hanya dirimu
Dilihat milyaran satu
Tanpa ada malu
Berbangga memaku

Semua pungguk merindu
Termasuk aku
Tak sadar berapa rendah
Karena cinta terserah

Di antara bintang
Kau paling terang
Bak ratu di keliling bintik
Anggun paling cantik

Perlahan kau pergi
Di telan raksasa wengi
Terang menjadi merah
Tak nampak cerah

Mengencang denyut nadi
Saksikan kau pergi
Basah risau hati
Takut tak sua lagi

Resah menatap langit
Kau lepas dari orbit
Rasakan dahi mengernyit
Sudah puluhan menit

Perlahan kau pergi
Di telan raksasa wengi
Terang menjadi merah
Tak nampak cerah

Setelah gerutu sumbang
Bibir balik berkembang
Kau kembali datang
Lengkap paras benderang

Sudah habis tercengang
Kira selamanya hilang
Kini telah kembali
Lembutkan denyut nadi

Jangan pergi lagi
Cukup disini.
Semua raksasa ‘kan kubunuh,
Jika ia buat kau tersentuh

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.

Kamis, 02 April 2015

Semoga Tak Berganti

Akankah masih di sini
Pertahankan posisi
aku kau temani
nyata dan mimpi

Maukah kau berjanji
Tak hendak pergi
Walau panas terjadi
Dunia penuh api

Inginkah tetap pulang
Sehabis bertualang
Meski sebagian hati hilang
Lenyap dalam petang

Yang aku takuti
Saat semua berganti
Kau tak lagi cinta
Terbang entah kemana

Maafkan aku
Jika tak ada untukmu
Tak selalu mau
Pergi dan berlaku

Berharap hanya kita
Senyum dan senyum saja
Sampai wisuda
Lanjut selamanya

Walau ada yang aku takuti
Saat semua berganti
Kau tak lagi cinta
Terbang entah kemana

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.