Kamis, 31 Oktober 2013

Bertemu


Kini tiba dari pelarian
Tinggalkan harta di lembah setan
Tanpa bekal jalan
Nyawa pun taruhan

Dari hari kelam
Berharap berubah tentram
Bahagia tergenggam
Tak ada padam

Mohon disini kan bisa
Bersamamu pecah duka
Keringkan sungai mata
Cerahkan setiap kedipnya

Jangan sesalkan
Raga yang benar mimpikan
Tawa yang di-idam-idam
Terbawa setiap malam

Meminta kau bisa
Hangatkan dari malam biasa
Dimana peluk tak ada
Bernafas senada

Berbaring beriring
Lihat hitamnya dinding
Tertempel bintik-bintik cerah
Indahkan malam indah

Tolong jangan sesalkan
Satu raga yang benar impikan
Gelegar tawa yang di-idam
Terbawa setiap malam

Tolong bahagiakan
Satu yang datang untukmu
Lupakan hari-hari lalu
Hanya untuk bersamamu

Cicak di DandangTM | aashasena.blogpsot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang®

Minggu, 27 Oktober 2013

Itu Tak Terbatas


Saat asmara itu menjajah
Segala peluh terasa indah
Tak peduli bersama lelah
Penting saling bersebelah

Waktu itu datang
Panjang terasa petang
Tak nampak ada bayang
Hanya saling-sayang

Kala itu tiba
Lupa berkaca
Penting aku cinta
Suka

Saat, waktu dan kala
Semuanya lupa
Hanya ada dia
Lupakan penjuru andromeda

Saat itu datang
Persetan mereka menentang
Peduli apa badai hadang
Acuhkan petir menantang

Waktu itu disini
Ratri pula berpelangi
Dingin secerah pagi
Lolongan terdengar kicauan nuri

Kala itu menjajah
Tak ingat tubuh terjamah
Lupakan derajat merendah
Penting malam ini indah

Itu cinta
Itu sederhana
Itu hanya suka
Itu mungkin kadaluarsa
Itu hanya ingin kau ada

Cicak di DandangTM | aashasena.blogpsot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang®

Minggu, 13 Oktober 2013

Memilah Bintang


Berdiri jauh
Pandangi pembuat jatuh
Tak ingin cepat hati berlabuh
Nantikan dunia tak gaduh

Beridiri jauh
Rasakan jantung bertabuh
Luapkan beribu gemuruh
Lupakan luka belum sembuh

Berdiri jauh
Memilah bintang
Kilau terang
Terkepung ruang petang

Berdiri dari kejauhan
Melihat dia berkejaran
Kian pastikan
Hati penuh bisikan

Berdiri menjauh
Pandangan mereda
Undurkan raga
Agar tanpa curiga

Berdiri jauh
Kembali memilah bintang
Yang sejenak hilang
Tertutup uap berdatang

Berdiri mendekat
Ingin katakan sesaat
Akan memetikmu malam ini
Kubawa di tidurku sampai pagi

Cicak di DandangTM | aashasena.blogpsot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang®

Sabtu, 05 Oktober 2013

Presipitasi


Kecewa mengisi samudera
Pasang surut tak terjaga
Dari mimpi sempurna
Berpunggung dengan nyata

Belum terasa
Mereka masih berdansa
Malam tak ada terik
Hanya mentari buatnya naik

Kalah ini sanggup tertawa
Tak dengar hujatan tiba
Dari sisi berganti
Kini datang membisiki

Sang perkasa siang
Membuat pendiam samudera terbang
Berkumpul dalam sucinya mega
Dalam dingin bersama

Saat hangat beranjak naik
Kala sang raja menerik
Isi kecewa menjadi hujan
Jatuh tak tertahan

Disinilah kecewa terasa
Mereka berbalas tanya
Tentang aku yang hancur
Kalah dalam tempur

Tanpa payung
Tak punya pelindung
Aku dihujani
Caci, maki

Cicak di DandangTM | aashasena.blogpsot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang®