Senin, 26 Agustus 2013

Tanpa Revolusi, Tak Ada Evolusi


Kala pukul beralih deras
Tak ada celah tuk bebas
Hanya ruang kecil berbatas
Di dalam terasa panas

Harapkan bunyi sumbang segera berakhir
Nada-nada indah benar hadir
Tak ada satupun akan memungkir
Semua rapi terukir

Namun hingga kini
Tak nampak datangnya lagi
Kisah-kisah yang dinanti
Benar dihadapi

Telah lama kita bertemu
Kala hati sudah menyatu
Ingin hati saling berikatan
Tapi belum tersampaikan

Bangun dari mimpi semalam
Hadapi langit-langit suram
Takut saksikan hati, hari kelam
Aku ingin mati sekarang!

Karena aku tak mampu
Lakukan kau mau
Biar aku sembunyi di balik dasi
Walupun kau masih bisa lihat aku pucat pasi

Telah lama kita bertemu
Kala hati sudah menyatu
Ingin hati saling berikatan
Tapi belum tersampaikan

Pengecut.
Seekor semut.
Tak mampu hadapi maut.

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter!
Hak cipta dilindungi undang-undang.

Rabu, 14 Agustus 2013

Bersama Rindu


Sekarang aku tak mampu menulis
Yang terendap hanyalah tangis
Dari sisa-sisa sajak
Kini tak mampu dielak

Kau menggantungku
Dengan tali-tali sastramu
Berikan setidaknya temaram
Bantu mata saksikan malam

Kini tinggalah aku
Gelap tanpa lampu
Kering tak ada air
Tak ada hidup mengalir

Rasa besama terasa
Saat kau telah pergi
Tak ada satu temani
Berlalu tinggalkan sepi

Karena kau lah puisi
Tanpamu pula tanpa puisi
Engkaulah berarti sajak
Denganmu mereka beranjak

Merinduku padamu
Merindukan sajak-sajak dulu
Rindukan detik bersama
Berdampingan tahan luka

Rasa besama terasa
Saat kau telah pergi
Tak ada satu temani
Berlalu tinggalkan sepi

Kini aku ingin mencari
Atau kau nak kembali

Cicak di DandangTM aashasena.blogspot.com - @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang

Selasa, 06 Agustus 2013

Musim Dingin


Dinginnya musim ini
Saat gigilan tiada henti
Salju turun bertubi
Tangan menghadap api

Di dalam sepi
Di luarpun tengah mimpi
Tanpa ada satu di hati
Padang kososng tak bertepi

Nampak dari jendela
Suhu rendah tak kunjung reda
Dingin menusuk dada
Nafaspun tak lega

Dalam selimutan salju
Rindukan hangat dirimu
Bersama di kala semi
Mesra raga, mesra hati

Aku nantikan semi
Jumpa denganmu lagi
Saksikan tumbuhnya puspa
Mekar indah penuh aroma

Tapi kini ratapi sepi
Dingin dibawah sekali
Berharta panas kopi
Atau dingin membuat mati

Dalam baju hangat
Senantiasa dingin tak berkeringat
Tanpa angka dalam celcius
Cegah para kayu hangus

Dalam selimutan salju
Rindukan hangat dirimu
Bersama di kala semi
Mesra raga, mesra hati

Kunantikan datangnya semi
Laknati gemeletukan gigi
Bergetar seluruh badan
Tidur sepi tanpa gurauan

Ditulis oleh: Cicak di DandangTM [ @aryudananta on twitter ]

Sabtu, 03 Agustus 2013

Anti Klimaks


Ada satu kurindu
Satu hilang orbitanku
Saat jarum menyuruhnya pergi
Tanpa rumus tentukan kembali

Satu hilang dari rotasi
Satelit yang selalu temani
Menjauh dari diri
Tak nampak hingga kini

Dia hilang dari revolusi
Ekor yang selalu bayangi
Pantulkan zat terang mentari
Terangi malam ini

Tak ingin disini
Karena hanya sendiri
Hanya mau terus bersanding
Walau di tempat terasing

Tak suka malam ini
Bersama lilin-coba terangi
Tampak seperti menjaga mereka
Hadirkan pundian kaya

Bintang jauh disana
Ketemaraman terjaga
Tanpa kau di atas sana
Teruskan tugas surya

Aku tak suka diriku
Tak mampu memelukmu
Yakinkan terus bersanding
Tanamkan takkan berpaling

Karena aku tak sehebat dia
Menarikmu dari raga
Tiup lilin mimpi
Cipta gelap tanpa tepi

Ditulis oleh: Cicak di DandangTM [ @aryudananta on twitter ]