Minggu, 06 Juli 2014

Melati Biru


Walau hujan lebat
Aku tak mau terlambat
Datangkan bunga untukmu
Melati warna biru

Kalipun segala basah
Tak rela akan mendesah
Sebelum puspa kembali putih
Guyuran berlebih

Satu jarak terakhir
Membayangkan lebarnya bibir
Memang nyata
Namun tak seirama

Aku merindukanmu
Tapi tak siap bertemu
Teringat bisu mulutku
Mendengar bunyi langkahmu

Saat tiba
Berhenti detakan dada
Dengan senyum merona
Kau menatap dia

Aku menunggumu
Hentikan pandang pada pria bercerutu
Untuk pergi bersamaku
Nyatanya tak begitu

Aku merindukanmu
Tapi tak siap bertemu
Teringat bisu mulutku
Mendengar bunyi langkahmu

Kini bulan meningkat
Kau kirimkan surat
Membalas singkat

Aku merindukanmu
Tapi tak siap bertemu

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.

Sabtu, 05 Juli 2014

Malam Binasa


Malam kian membiru
Angin membelai syahdu
Senyap hening beradu

Kobar lilin nyala
Andalkan untuk cahaya
Nampakkan semua tawa
Gaduh dalam canda
Entah apa dikata
Nyaris semua lupa

Andai masih ada
Dulu yang sudah binasa
Erat aku genggam
Kupeluk segala malam

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.

Rabu, 02 Juli 2014

melamun


Menjepit pena
Celupkan ke rumah tinta
Berusaha menyulam kata
Seperti hari biasa

Kertas belum ternoda
Menunggu hasta kirimkan kata
Mungkin tak akan lama
Seperti hari biasa

Menutup semua netra
Nampaklah satu nama
Takkan ku tulis hari ini
Dia pergi

Namun, siapa lagi
Tak satupun ada mengisi
Berkarat tanpa arti
Tak pernah lagi berpuisi

Mata kembali memandang
Tinta di pena menghilang
Nodai kertas suci
Tanpa puisi

Aku tak punya lagi
Aku hanya ingin kau kembali
Karena kau yang buat ini
Segala inspirasi

Namun, siapa lagi
Tak satupun ada mengisi
Berkarat tanpa arti
Tak pernah lagi berpuisi

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.