Jumat, 28 Februari 2014

Mawar Terbakar


Erat aku menggenggam
Mawar mewangi dalam
Menyebar di terang malam
Angkasa terdiam

Aku memperhatikanmu
Muncul di sela rindu
Aku mengejarmu
Lenyap dalam kelabu
Ingkari janji bertemu
Artikan apa aku?

Cicak di Dandang | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.

Senin, 17 Februari 2014

Bakso Malang


Kini dalam rindu
Batin memaksa bertemu
Sejak senja yang membelah
Masih terpisah

Dari terbenam
Semua lekas diam
Gelap netra terpejam
Segala hitam

Petang yang sempurna
Setelah kau menuggu lama
Sampai aku paripurna
Senyummu tersisa

Hidang sederhana
Pandang ke raya
Tanpa lilin pesta
Kita masih bahagia

Kini dalam rindu
Batin memaksa bertemu
Sejak senja yang membelah
Masih terpisah

Tiba kau tanya
Bisanya kita bersama
Tanpa api memercik
Tak ada satupun rintik

Krana kita terikat batin
Semuanya mungkin
Semoga pula Tuhan takdirkan
Kita dalam pelukan

Kini dalam rindu
Batin memaksa bertemu
Sejak senja yang membelah
Masih terpisah

Cicak di Dandang | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.

Sabtu, 08 Februari 2014

Jamuan Malam


Dulu,

Aku yakin pada Ratu
Dia akan bersamaku
Tenggelam dalam rayu
Aku, Pujangga baru

Kugores segala rima
Untuk dia gembira
Dalam tumpukan puisi
Memaksanya jatuh hati

Kini,

Gelap muda-hari
Bayangkan malam tadi
Yang ada undangan
Senja untuk jamuan

Kutahu hanya berdua
Ratuku dan sang Raja
Raja negeri kawan
Gagah rupawan

Aku bergolak
Mendidih isi otak
Segala akal retak
Hendak apa ditindak

Aku bersalah padamu
Mengharap bayangan rindu
Jatinya takkan datang
Karena kau bertandang

Tiba aku sadar aku
Bukan banding padamu
Pergilah
Kembalipun jangan pernah


Cicak di Dandang | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.

Sabtu, 01 Februari 2014

Engkau Mampu Mencemburukan Aku


Aku melihatmu,
Seketika hati membeku
Tentang segala rasa
Yang sedikit tersisa

Saat aku menulis untukmu
Syair tentang lengkung bibirmu
Lekas aku bakar
Karena kau ingkar

Waktu aku mundurkan kursi
Untukmu duduk di sisi
Tapi kau pergi
Setelah tusuk hati

Ketika aku bawakan bunga
Untuk tunjukkan cinta
Tapi kau dengan dia
Malah bercumbu mesra

Aku cemburu
Begitu, ---
Tak hanya satu
.., beribu
.., terlalu

Kala aku melihatmu,
Seketika hati membeku
Tentang segala rasa
Yang sedikit tersisa
.
Ketahuilah semuanya
Tentang aku miliki rasa
Aku yang ada cinta
Untukmu semua

Aku cemburu
Begitu, ---
Tak hanya satu
.., beribu
.., terlalu

Cicak di Dandang | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang.