Sabtu, 30 November 2013

Rinai di Rina


Rinai masih turun
Ribuan kubik terhimpun
Diantara nada mengalun
Hati masih melamun

Rinai masih turun
Saat aku bertanya
Kau tak berkata
Tak ada suara

Rinai masih turun
Saat aku menantimu
Habiskan hari yang ku tak tahu
Dari terang hingga awan baru

Tanpa bertempik
Ku tahu kau suka rintik
Menanti pelangi
Kala curahan sunyi

Rinai masih turun
Kau belum juga kembali
Masih nikmati dingin hari
Rina bagaikan ratri

Hingga rinaipun berhenti
Kau tak ada disini
Padaku tak peduli
Yang menganggapmu arti

Tau?
Kali ini aku berganti.
Dulu kutulis puisi,
Hanya untuk materi
Tanpa ada janji

Kali ini aku benar berganti
Aku menulis untukmu
Untuk pesan-pesan rindu
Tak terbalas untukku

Dari rinai turun
Hingga sunyi mengalun
Masih menunggu
Sampai kembali padaku

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang®

Kamis, 28 November 2013

diantara pejam


Memintamu ada
Menginginkan berdua
Bercumbu mesra

Karena aku terlalu

Meminta kita bercakap
Tak tahu apa nak ucap
Penting kita berhadap

Karena aku terlalu

Menggandeng hasta
Meminta selalu bersama
Sepanjang abad yang ada

Karena aku terlalu

Karena aku terlalu
Hanya ingin kita satu
Harapkan selalu bertemu
Terbuka walau se-debu

Menulis semalam
Saat keliling terdiam
Mereka terpejam

Karena aku terlalu

Mencari anggur
Lupakanmu hendak kabur
Tanpa peduli ‘kan tersungkur

Karena aku terlalu

Takkkan tahu arti terlalu
Acuh tak menggebu
Lain denganku

Karena aku terlalu

Takkan meniru terlalu
Pandang nikmat biasa
Tak tahu ini rasa
Muncul kadang binasa

Ini semua karena aku yang terlalu
Aku yang hanya ingin kita selalu, tersatu
Ingin kita yang selalu bertemu
Saling terbuka saling beradu
Karena aku terlalu

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang®

Minggu, 24 November 2013

Sudah Pernah


Tanganku gemetar
Saat kau minta berhenti
Langkah menuju pergi
Kata tak kembali

Jemariku bergetar
Kala kau menutup buku
Masukkan pena ke saku
Berikan waktu rindu

Jantungku berdebar
Tibanya kau ucap bubar
Kembali menyebar
Semula berpencar
.
Dari lidah hambar
Dengan ruangan lebar
Coba teriakkan
Walau tak pedulikan
,
Jangan bawa aku jatuh
Setelah kau buat tersentuh
Jangan biar aku disini
Habis bersenang pergi

Tetaplah disini
jaga hati yang masih dini
harap-harap yang membutuhkanmu
baiki kisah-kisah waktu lalu
.
Apa aku bisa cegah
Semua yang sudah
Dari kita yang pernah
Kau berbalik arah

Di malam memelukmu
Bersama ketikan syair merdu
Meminta ada esok yang baru
Lebuh cerah bersamamu

Tapi, apa yang aku bisa cegah
Tentang semua cerita yang sudah
Dari semuanya yang pernah
Kau berbalik arah

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang®

Kamis, 21 November 2013

Mengendap


Jika kau menujumu
Akankah kau menantiku?
Jika aku yang menunggu
Kah kau ambil langkah baru?

Pada diam ini
Masih mencari arti
Dalam hati yang dinanti
Tetap tanpa kembali

Di pencarian ini
Masih ingin dapati
Langkah-langkah kelilingi
Pastikan tinggal disini

Maaf aku
Selalu meminta bertemu
Di hari lelahmu
Tanpa pikir kau kan ragu

Saat kau meminta jarak
Sebelum mereka bersorak
Menjadi adil sepihak
Tak tahu lebih banyak

Saat kau membuka
Tanpa mengertikah dibaca
Coba membalas kata
Dan itu tak ada

Maaf aku
Selalu meminta bertemu
Di hari lelahmu
Tanpa pikir kau kan ragu

Kala semua tumpah
Rindu mengendap di bawah
Nak cakapkan segala resah
Ungkapkan semua desah

Tapi,
Maafkan kau
Yang selalu memintamu bertemu
Tak peduli itu hari melelahkanmu
Tak tahu bila kau meragu
      Karena aku menginginkanmu
      Tak ada belenggu

Cicak di DandangTM | aashasena.blogspot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang®