Setelah kalah
Tubuh basah berdarah
Terima lemparan ludah
Diam berpangku pasrah
Aku tumbang
Tak mampu untuk menang
Hanya teriakan sumbang
Yang bisa terbuang
Berdiri ditengah maki
Cibiran tak berhenti
Hanya boleh untuk berdiam
Tak ada setitik gumam
Nyaris terbunuh
Melawan kawanan berpuluh
Kau datang lekas membasuh
Luka yang sukar sembuh
Kala lelah diri bertarung
Tanpa tumbuh buah agung
Kau datang dengan cinta
Berikan cairan bahagia
Saat raga merana
Entah datang dari mana
Segera dirimu tiba
Gantikan semua duka
Terimalah kasihku
Untuk kau telah bantu
Lupakan hari-hari lalu
Bukakan pintu baru
Kau paksa aku tertawa
Tanpa selesai tangis merana
Surutkan sungai di bawah mata
Lembut nyaman terasa
Kau minta aku tersenyum
Saat diantara hati melamun
Mengajak aku bergurau
Larutkan semua galau
Tetaplah disini
Terangi gelapnya hati
Tuntun langkah rapuh
Dalam luka belum sembuh
Jangan lekas pergi
Tak usah buru berganti
Ramaikan hati sepi
Selimuti dingin mimpi
Selamanyalah disini
Ratui istana ini
Idamkan jaya kembali
Sungguh mohon padamu
Rasakan sepi hatiku
Inginkan pendamping baru
Aku masih ingin kau disini
Nanti datangnya pelangi
Tiba menjelang senja
Indahkan langit atas istana
Cicak di DandangTM
@aryudananta on twitter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar