Saat sabit bergilir fajar
Tetap memegang pena bergoyang
Walau pagi ‘kan menjelang
Aku menulis tentangmu
Tentang malam bersamamu
Indah penuh senyum
Nyaris tanpa lamun
Kau sangat anggun
Sang mawarpun tertegun
Sampai melati meminta ampun
Membuat para pria terhuyun
Nadamu kuasai seluruh ruang
Menarik suara setiap orang
Dengan lirik-lirik matang
Memaksa dia pergi menghilang
Kau bius empat juri
Untuk berikan ibu jari
Pastikan kursi yang aman
Hindari paksaan pulang
Dan kau lah Fatin.
Pelantun nada luar biasa
Suara itu hanya miliknya
Tak seorangpun ‘kan punya
Ternyata kau lah Fatin.
Kau membuatku yakin
Selamanya kau di panggung ini
Tak tergeser abad berganti
Kau memang Fatin.
Menginspirasi puluhan rima
Menulis sampai pagi buta
Habiskan banyak kertas dan pena
Ini untukmu, Fatin.
Sajak di malam dingin
Tercipta setelah tertuju mata
Setelah masuki gendang telinga
Karenamu, Fatin.
Aku ingin cepat terlelap
Bertemu denganmu sekejap
Walau dalam mimpi gelap
Harapku sebagai penyair
Aku ingin kau hadir
Lantunkan syair-syairku
Dengan nada-nada merdu
Meski rasa tak mungkin
Tapi aku tetap yakin
Kau akan baca rimaku
Buat nada-nada baru
Walau sekadar mimpi maya
Harapku menjadi nyata
Keajaiban itu pasti ada
Suatu masa ‘kan tiba
Made by: @aryudananta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar