Sabtu, 02 Maret 2013

Poetry for Fatin


Mata masih terbuka lebar                                                                                              
Saat sabit bergilir fajar
Tetap memegang pena bergoyang
Walau pagi ‘kan menjelang

Aku menulis tentangmu
Tentang malam bersamamu
Indah penuh senyum
Nyaris tanpa lamun

Kau sangat anggun
Sang mawarpun tertegun
Sampai melati meminta ampun
Membuat para pria terhuyun

Nadamu kuasai seluruh ruang
Menarik suara setiap orang
Dengan lirik-lirik matang
Memaksa dia pergi menghilang

Kau bius empat juri
Untuk berikan ibu jari
Pastikan kursi yang aman
Hindari paksaan pulang

Dan kau lah Fatin.
Pelantun nada luar biasa
Suara itu hanya miliknya
Tak seorangpun ‘kan punya

Ternyata kau lah Fatin.
Kau membuatku yakin
Selamanya kau di panggung ini
Tak tergeser abad berganti

Kau memang Fatin.
Menginspirasi puluhan rima
Menulis sampai pagi buta
Habiskan banyak kertas dan pena

Ini untukmu, Fatin.
Sajak di malam dingin
Tercipta setelah tertuju mata
Setelah masuki gendang telinga

Karenamu, Fatin.
Aku ingin cepat terlelap
Bertemu denganmu sekejap
Walau dalam mimpi gelap

Harapku sebagai penyair
Aku ingin kau hadir
Lantunkan syair-syairku
Dengan nada-nada merdu

Meski rasa tak mungkin
Tapi aku tetap yakin
Kau akan baca rimaku
Buat nada-nada baru

Walau sekadar mimpi maya
Harapku menjadi nyata
Keajaiban itu pasti ada
Suatu masa ‘kan tiba

Made by: @aryudananta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar