Dimasa aku menunggunya
Eratnya bosan melilit raga
Menguap-uap berulang kali
Sempat pikir ‘tuk pergi
Dan, yang datang adalah kantuk
Disusul pesan yang hanya sepucuk
Dia tak dapat datang
Kunci motornya hilang
Belum penuh tubuh beranjak
Awan mendung tumpah mendadak
Sebelum basah menyeluruh
Cari tempat berteduh
Tawaran kopi hangat dalam cangkir
Beriring manis senyum dibibir
Awal aku menemukan ujung tali
Ku tarik, dan apa hasilnya nanti
Satu, dua, dan tiga pekan berlalu
Tanpa dia, hanya ada
dirimu
Menyinari hati mendung kelabu
Ku temukan sumber cahaya baru
Ku tinggalkan dia karena tak datang
Hanya hasilkan sajak-sajak sumbang
Pemberi harapan tak nyata
Enyah kau ke laut saja
Hangat kopimu masih terasa
Dalam hati, dalam jiwa
Hilangkan dingin dan bantu lupakan dia
Pemberi harapan tak nyata
Rangkaian sajak ini untukmu
Pengganti kopi tiga minggu lalu
Datang kemari sebelum hujan
Aduk cinta kita perlahan
Made by : Aryudananta A. Shasena
Twitter : @aryudananta
http://www.
Facebook.com/aryudanantaa
Email : aryudananta@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar