Jumat, 24 Mei 2013

mimpi belum selesai


Tiba masa dunia sunyi
Tanpa nada aluni
Saat dunia menjadi malam
Mentari bergilir bulan

Musik sudah tak layak
Pada jarum mengatas tegak
Sekeliling tak bolehkan
Ganggu mereka bebaringan

Angka-angka tiba menuding
Kala melodi tengah berpaling
Sekarang masuklah puisi
Karya sastra berarti multi

Mulai rebahkan raga
Lelah tanpa kuasa
Biarkan rima bicara
Terangkan arti cinta

Cinta dalam ruangan sempit
Tak ada hal sedikit
Hanya menyimpul kita
Erat takkan terbuka

Dalam gelap meminta
Kuasamu beri semua
Aku ingin dia, Tuhan
Dekatkan, erat rekatkan

Akan kubawa malam ini
Kental dalam mimpi
Berjalan, berdampingan
Bersisi bunga di taman

Menuju tunggalnya meja
Diapit sepasang kursi pesta
Terpandu trisula berlilin
Temani embun mendingin

Duduk disana
Nanti sajian terbuka
Tatap matamu bergantian
Sepi tanpa bisikan

Aku mulai berkata,
Sangat aku bahagia
Bahagia mendapatkanmu
Dari kejamnya tangan lalu

Sepuluh jari tanganmu
Terpeluk pasang hastaku
Tak ada kata yang lebih pantas
Untuk waktu ini terlintas

Hanya cinta yang mampu terkecap
Tanpa lain mampu berucap
Nyalalah sebuah senyum
Betul hati terkagum

Benarkah ini nyata?
Kau ucapkan sama kata
Kejadian yang terbayang di otak
Kini nyata di depan kelopak

Namun sekejap aku terbangun
Dari mimpi setahun
Sejenak diri tertegun
Lebar bibirpun terjun

Ulangi sajak lalu,
Kulugaskan tanpa lagu
Hal ini pasti kujadikan
Setelah detik berikan

Semula hanya terbayang di otak
Janjikan nyata di depan kelopak

Cicak di DandangTM
@aryudananta on twitter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar