Wanita itu, puisi
Selalu beri inspirasi
Apapun yang kau lakukan
Dapat aku tuliskan
Banyak wanita hilir mudik
Membuatku semakin tertarik
Memaksaku terus mengetik
Tak peduli hujan merintik
Dengarlah, wahai wanita
Akan kuberi kau ratusan rima
Namun,balasannya..
Berikan cintamu, semuanya!
Dengarlah, wahai wanita
Dia tak berguna.
Buang dia di tempat sampah,
Kemari merapatlah
Wanita itu puisi
Indah dari semua sisi
Bagai sajak-sajak cantik
Pantas untuk dibidik
Wanita itu, racun
Membuat para pria pikun
Lupa kawan-lawan mereka
Hanya sibuk kecantikannya
Wanita itu seperti, dongkrak mobil.
Menyuruh pria cepat mengambil
Mengambil sesuatu demi mereka
Atau mereka tak mau terima kita
Wanita itu, tetap wanita.
Objek terdepan para pria
Menjadi incaran utama
Diantara harta dan tahta
Kami juga bersedia taruh nyawa
Demi kata ‘kau’, menjadi ‘kita’
Jatuhkan mereka yang menujumu
Tumbangkan walau jiwa berlalu
Wanita itu, kau..
Membuat ujung bibir terpancing keatas
Sekalipun bertindak tak pantas
Kau, tetap prioritas
Aku masih memujimu
Tuliskan tiap detil lekukmu
Membuat dirimu tahu
Bahwa aku meniginkanmu
Tetaplah disini.
Cairkan bekunya hati
Aduk minuman cokelat hangat,
Dan peluk diriku erat.
Follow @aryudananta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar