Jumat, 22 Februari 2013

cantik, terbidik

Wanita itu, puisi
Selalu beri inspirasi
Apapun yang kau lakukan
Dapat aku tuliskan

Banyak wanita hilir mudik
Membuatku semakin tertarik
Memaksaku terus mengetik
Tak peduli hujan merintik

Dengarlah, wahai wanita
Akan kuberi kau ratusan rima
Namun,balasannya..
Berikan cintamu, semuanya!

Dengarlah, wahai wanita
Dia tak berguna.
Buang dia di tempat sampah,
Kemari merapatlah

Wanita itu puisi
Indah dari semua sisi
Bagai sajak-sajak cantik
Pantas untuk dibidik

Wanita itu, racun
Membuat para pria pikun
Lupa kawan-lawan mereka
Hanya sibuk kecantikannya

Wanita itu seperti, dongkrak mobil.
Menyuruh pria cepat mengambil
Mengambil sesuatu demi mereka
Atau mereka tak mau terima kita

Wanita itu, tetap wanita.
Objek terdepan para pria
Menjadi incaran utama
Diantara harta dan tahta

Kami juga bersedia taruh nyawa
Demi kata ‘kau’, menjadi ‘kita’
Jatuhkan mereka yang menujumu
Tumbangkan walau jiwa berlalu

Wanita itu, kau..
Membuat ujung bibir terpancing keatas
Sekalipun bertindak tak pantas
Kau, tetap prioritas

Aku masih memujimu
Tuliskan tiap detil lekukmu
Membuat dirimu tahu
Bahwa aku meniginkanmu

Tetaplah disini.
Cairkan bekunya hati
Aduk minuman cokelat hangat,
Dan peluk diriku erat.

Follow @aryudananta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar