Duduk
bersebelah
Tanpa
menelaah
Saat
berdua hati lelah
Gundah
Coba
meminta sesuatu
Mungkin
buatmu mengggerutu
Tapi tak
kukubur
Mencoba
jujur
Bisanya
kau merana
Kesal tak
suka
Berlari
batasan kota
Pertemuan
takkan ada
Bagaimana kau mengingatnya?
Menulis namanya
Menjadikannya bait-bait
Dari semua tersulit
Bagaimanakah
aku?
Sudahkah
aku mengganti
Bantu
semangati pagi
Lengkungkan
bibir hari-hari
Akankah
kau mengingatku?
Menulis
namaku
Menjadikan
aku puisi
Dengan
sajak tertinggi
Balaslah
aku
Satu yang
perindu
Menginginkanmu
dari ratri tadi
Tanpa
secarikpun sampai fajar ini
Sambut aku
Tamahi
Beri janji
Buat pasti
Satu
pengingin
Berdua
melawan angin
Bertahan
selama
Hingga
hapus raga
Cicak di DandangTM |
aashasena.blogpsot.com | @aryudananta on twitter
Hak cipta dilindungi undang-undang®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar